Sabtu, 28 Mei 2022

[IDN] Tips Menulis Enemies to Lovers Trope

Cerita yang mengandung unsur enemies to lovers itu paling banyak penggemarnya di kalangan pecinta buku. Aku salah satu orang yang suka banget dengan cerita dua orang musuh yang lalu jatuh cinta, rasanya sulit dijelaskan tapi yang pasti rasanya gemes sendiri liat dua karakter ini saling berinteraksi. 

Nah disini aku bakal kasi kalian tips menulis cerita enemies to lovers. Pertama-tama, ada 5 hal yang harus kalian pikirkan terlebih dahulu; 

1) Kenapa mereka bermusuhan? 
2) Seperti apa interaksi mereka sebagai musuh? 
3) Seperti apa peralihan hubungan mereka dari musuh menjadi teman/rekan? 
4) Kapan mereka menyadari perasaan mereka? 
5) Seperti apa interaksi mereka sebagai pasangan? 

Pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting untuk dijawab. Tidak perlu rumit-rumit, asalkan realistik saja sudah cukup. 

Kenapa mereka bermusuhan? 

Salah satu pertanyaan penting yang dapat kalian tanyakan adalah: mengapa mereka bermusuhan? Apa yang membuat mereka membenci satu sama lain? Dan kenapa hal ini sangat penting dalam hidup mereka? Tidak akan ada yang mau membaca tentang dua karakter yang bermusuhan cuman karena salah satu dari mereka meminjam barang sekali dan tidak mau mengembalikannya, kan? 

Berikut adalah beberapa alasan yang bisa dipakai sebagai alasan mereka bermusuhan: 

- Mereka berada di sisi yang berlawanan dalam suatu perang/perseteruan 
- Salah satu dari mereka mengkhianati yang lain di masa lalu 
- Mereka tidak menyukai kepribadian satu sama lain

Saat kita memikirkan alasan kenapa mereka bermusuhan, pertimbangkan bagaimana hal ini akan berdampak pada mereka nanti. Misalnya, jika mereka berada dalam situasi seperti romeo dan juliet, cerita tentunya tidak berakhir setelah mereka menjadi sepasang kekasih, karena sekarang mereka memiliki kisah cinta terlarang untuk diperjuangkan. Pilih alasan kenapa mereka bisa bermusuhan dengan hati-hati jika kalian memiliki dinamika cinta tertentu yang direncanakan untuk nanti. 

Interaksi mereka sebagai musuh

Setelah kalian mengetahui alasan mereka bermusuhan, pikirkan tentang cara mereka bertindak di sekitar satu sama lain. Perubahan perasaan tidak akan terasa memuaskan jika kita tidak melihat bagaimana interaksi mereka sebagai musuh terlebih dahulu. Kalian dapat menggunakan beberapa dinamika diantara musuh, dan semua dinamika ini memiliki manfaat yang berbeda.  

- Mereka berada di sisi yang berlawanan dari perang atau permusuhan, jadi mereka adalah musuh alami, namun mereka tidak memiliki masalah dengan satu sama lain sebagai pribadi. Namun tetap saja, mereka bertengkar dan berdebat, dan jelas-jelas membenci pihak lain.  

- Mereka saling membenci karena alasan pribadi, dan mereka menghabiskan paruh awal buku dengan saling berselisih dengan satu sama lain (catatan: jangan buat hubungan mereka TOXIC).  

- Mereka tertarik dengan satu sama lain, jadi mereka terus-menerus melawan apa yang hati mereka inginkan sebenarnya dengan apa yang diinginkan oleh pikiran mereka. 

Ingat, cara mereka bertindak sebagai musuh juga akan memengaruhi seberapa cepat mereka akan beralih menjadi sepasang kekasih. 

Seperti apa perubahannya? 

Dalam beberapa kasus, kalian bisa memilih untuk melewatkan bagian dimana karakter kalian berubah menjadi teman/sekutu terlebih dahulu, dan langsung menjadi kekasih. Tapi, ini hanya bisa digunakan jika mereka menjadi musuh karena alasan pribadi. Tapi, di sebagian besar cerita, tetap harus ada perubahan menjadi teman/sekutu terlebih dahulu. Mungkin mereka berada di sisi yang berlawanan dari perang, tetapi harus bekerja sama untuk menyelamatkan pihak mereka masing-masing. Mungkin mereka berdua ditangkap oleh musuh yang sama dan harus bekerja sama untuk melarikan diri. 

Bagaimanapun juga, harus ada semacam celah dimana terbentuk koneksi diantara kedua tokoh ini.  Kalian bisa menggunakan perubahan ini untuk secara bertahap mencairkan pendapat mereka tentang satu sama lain dulu hingga akhirnya mengubah hubungan mereka menjadi romansa. 

Kapan perasaan itu muncul? 

Hanya karena karakter kalian sekarang berada dalam situasi di mana mereka harus bekerja sama untuk menyelamatkan diri mereka sendiri (atau untuk alasan lain), bukan berarti bahwa mereka langsung menyukai satu sama lain. Harus ada suatu kejadian/hal yang mengubah pendapat mereka satu sama lain dan membuat mereka berpikir "Mungkin mereka tidak seburuk itu", dan kemudian barulah kalian bisa menambahkan bumbu-bumbu romancenya. 

Kapan ini terjadi? Biasanya para pembaca lebih suka cerita slowburn (kisah cintanya terbentuk secara perlahan), tapi hal ini terserah kembali kepada kalian sebagai penulisnya sih. Pikirkan saja aspek-aspek ini: 

- Mungkin mereka tertarik pada satu sama lain pada saat yang sama, atau pada waktu yang berbeda (yang satu mungkin menyimpan perasaan sebelum yang lain) 

- Kapan perasaan ini muncul secara realistis dalam sebuah buku? Yang pasti tidak akan realistis kalau mereka langsung jatuh cinta di halaman 13 buku pertama kan? Jadi. saran dariku, lebih baik buat mereka jatuh cinta dengan yang lain pada pertengahan dari buku, atau setelah peristiwa penting. 

Kenapa perasaan itu muncul? 

Dua musuh tidak mungkin menjadi pacar tanpa alasan. Akan sangat membingungkan bagi para pembaca jika mereka membaca 300 halaman pertama tentang mereka sebagai musuh, eh tiba-tiba di halaman 301 mereka menyatakan cinta mereka dengan sama lain. Alasan itu sangat diperlukan, biasanya perasaan itu muncul setelah satu peristiwa besar yang mengubah perspektif mereka tentang satu sama lain, seperti salah satu dari mereka menyelamatkan yang lain ketika mereka seharusnya tidak perlu melakukannya, atau ketika salah satu dari mereka disiksa dan yang lain berteriak meminta siksaannya untuk berhenti karena mereka menyadari betapa pedulinya mereka dengan yang lain. 

Kalian juga bisa menambahkan banyak hal kecil yang mengarah pada munculnya perasaan di antara mereka. Mungkin saat karakter a merawat luka karakter b, dan membuat b melunak sedikit. Ada banyak alasan lain yang juga bisa kalian temukan secara online atau di buku-buku favorit kalian. 

Seperti apa interaksi mereka sebagai pasangan? 

1) Coba untuk mempertahankan beberapa sisi positif dari hubungan mereka dulu sebagai musuh. Misalnya, jika karakter a tidak pernah takut untuk memberitahu karakter b apa yang mereka pikirkan saat mereka masih menjadi musuh, kalian bisa mempertahankan aspek ini dalam hubungan mereka. Hal ini mungkin akan membuat b jengkel pada saat itu, tetapi pada akhirnya hal ini bisa menyelamatkan hidup mereka, dan membuat hubungan mereka menjadi lebih kuat. Intinya, jangan membuat karakter kalian yang mungkin sebelumnya kejam berubah 180 derajat menjadi orang yang berbeda jauh hanya karena mereka jatuh cinta. Setiap hubungan pasti memiliki masalahnya, terutama jika mereka masih menghadapi masalah seperti kubu mereka yang berlawanan atau cinta terlarang.  

2) Perlu ada beberapa perubahan dalam cara mereka bertindak di sekitar satu sama lain. Misalnya seperti terbuka tentang masa lalu mereka, atau menjadi pasangan yang supportive. 


Sekian tips dariku, selamat menulis! 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar