Sabtu, 28 Mei 2022

[IDN] Review Novel Percy Jackson and The Lightning Thief

Percy Jackson and The Olympians Book #1

Percy Jackson and The Lightning Thief

Oleh Rick Riordan
Mizan Fantasi, Desember 2008
436 Halaman



- Blurb -

"Percy Jackson--dua belas tahun, disleksia dan GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif)--hampir dikeluarkan dari sekolah asramanya... lagi. Namun, itu hanya sedikit saja dari sekian banyak masalah yang menantinya. Monster-monster tiba-tiba menyerangnya. Dewa-Dewi dari Gunung Olympus berebutan mencarinya, sebagian melindungi dan sebagian menyerangnya.

Masalah semakin rumit ketika Percy membuat seorang dewa marah besar. Petir asali milik Dewa Zeus telah hilang dicuri, membuat Dewa Tiga Besar saling menyalahkan dan memunculkan konflik besar di Gunung Olympus. Tanda-tanda akan terjadinya perang mulai terlihat, dunia terancam hancur. Percy pun dituduh menjadi tersangka utama pencurian dan penyebab perpecahan para dewa.

Kini Percy dan dua orang temannya hanya punya waktu sepuluh hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut juga mencegah terjadinya perang besar di Olympus. Namun, Percy harus menghadapi tantangan besar, sebuah kekuatan mengerikan yang lebih hebat daripada kekuatan para dewa sendiri."

- Review -

Buku Percy Jackson ini adalah buku karya Rick Riordan yang pertama kali saya beli. Waktu itu sih ceritanya aku lagi suka sukanya dengan mitologi Yunani, jadi waktu aku ke Gramedia aku cobalah cari buku yang ada unsur-unsur Yunaninya, nah, ketemulah buku Percy Jackson and The Lightning Thief ini. 

Malah ketagihan dong! Waktu itu aku gak expect bukunya bakal sebagus itu, jadilah ujung-ujungnya kali berikut aku ke Gramedia, sisa seriesnya langsung aku embat semua deh. 

Percy Jackson itu seorang Demigod, putra Poseidon, sang Dewa Laut. Dan di buku pertama ini, usianya baru 12 tahun, iya, kalian gak salah dengar, 12 tahun. Jadi ketika anak-anak SD lainnya harus bertarung melawan ujian kelulusan, Percy ini harus bertarung melawan monster-monster menyeramkan dari mitologi Yunani. Mana Percy juga kena fitnah kalau dia yang nyuri petir asali Dewa Zeus, kurang apes apa coba? 

Cerita diawali dengan Percy yang sedang mengikuti karyawisata sekolahnya ke sebuah Museum barang-barang Yunani dan Romawi Kuno. Karyawisata itu dipimpin oleh dua orang guru, yaitu Pak Brunner (guru bahasa Latin mereka), dan Bu Dodds (guru matematika mereka yang menyeramkan). Untuk karyawisata kali ini, Percy bertekad untuk tidak menimbulkan masalah, eh langsung gagal gara-gara Nancy Bobofit mulai ngebully Grover, sahabat dekat Percy. Percy lalu dipanggil oleh Bu Dodds karena 'katanya' telah mendorong Nancy sampai jatuh, tiba-tiba Bu Dodds berubah menjadi monster bersayap dan berusaha membunuh Percy. Untungnya Percy berhasil membelah Bu Dodds dengan pedang dan mengubahnya menjadi debu. 

Masalahnya, setelah kejadian itu satu sekolah langsung bersikap seolah-olah Bu Dodds itu tidak pernah ada sebelumnya, Percy yang kebingungan akhirnya hanya bisa mengira itu semua hanya khayalannya, sampai akhirnya dia mencuri dengar percakapan antara Pak Brunner dan Grover, dari sanalah Percy yakin dia tidak berkhayal. 

Waktu berlalu sampai tiba saatnya libur panjang, liburan kali ini Percy dan Ibunya memutuskan untuk pergi liburan ke pantai yang biasa mereka kunjungi. Tapi kesenangan Percy harus terganggu suatu malam, tiba-tiba saja pondok tempat mereka menginap kedatangan dua tamu, yaitu Grover, dengan satu Minotaur mengikuti di belakang. 

Percy, Grover, dan Ibunya langsung berkendara menuju perkemahan blasteran, tempat yang berdasarkan cerita Ibunya adalah tempat yang Ayah Percy ingin Percy pergi nanti. Sang Minotaur berhasil mengejar mereka, dan pecahlah pertarungan sengit melawan sang Minotaur. Percy berhasil membunuh sang Minotaur dengan tanduknya sendiri, tapi Ibunya meninggal dunia dalam pertarungan itu. 

Begitu Percy tersadar, dia berada di sebuah rumah di perkemahan blasteran. Di sana Percy bertemu lagi dengan Pak Brunner (yang ternyata adalah sang Centaurus Chiron), Pak D (Dionysus, sang Dewa anggur), dan Annabeth (Putri Dewi Athena). 

Dia melirik tanduk minotaurus di tanganku, lalu kembali kepadaku. Aku membayangkan dia akan berkata, Kau membunuh minotaurus! atau Wah, kau hebat! atau semacamnya. 
Dia malah bilang, "Kau ngiler kalau lagi tidur." Lalu dia berlari ke pekarangan, rambut pirangnya berkibar-kibar. 
"Jadi," kataku, ingin cepat-cepat mengubah topik. "Pak Brunner, eh, bekerja di sini?"

Percy lalu diberitahu tentang Dewa-Dewi Yunani, dan kenyataan bahwa dia adalah seorang Demigod, setengah Dewa setengah manusia. Setelah itu, Percy lalu diletakkan di pondok 11, atau pondok Dewa Hermes untuk sementara. Percy lagi-lagi terkena masalah dengan membuat basah kuyup semua anak-anak pondok Ares, yah aku tidak bisa menyalahkan Percy karena melawan sih, siapa juga yang mau kepalanya disurukkan ke dalam toilet bau? 

Percy lalu menghabiskan beberapa hari ke depan menjalani aktivitas biasa sebagai salah satu pekemah di perkemahan blasteran. Kejadian mulai berubah menegangkan saat mereka sedang bermain tangkap bendera di hutan perkemahan blastera, tiba-tiba saja Percy diserang oleh seekor anjing neraka. Kedatangan anjing neraka itu sekaligus mengumumkan bahwa Percy adalah Putra Poseidon, salah satu Dewa tiga besar. 

Yang berarti Percy ada dalam masalah besar. Kenapa? Karena ketiga Dewa besar (Zeus, Poseidon, dan Hades) sama-sama bersumpah tidak akan pernah memiliki anak setengah Dewa lagi saking berbahayanya mereka, kehadiran Percy otomatis menandakan bahwa sumpah itu telah dilanggar oleh Poseidon. 

Di saat yang sama, Poseidon dan Zeus sedang berada di ambang perang. Zeus menuduh Poseidon mengirim Percy untuk mencuri petir asalinya, sedangkan Poseidon terlalu gengsi untuk menyakinkan Zeus kalau dia tidak mencuri petir itu. Untuk mencegah perang pecah antara dua Dewa mahasakti itu, Percy dengan bantuan Annabeth dan Grover lalu harus pergi mencari petir asali yang hilang sebelum titik balik matahari musim dingin, yang jatuh sekitar 10 hari lagi. Dugaan mereka saat itu adalah petir tersebut diambil oleh Dewa Hades, jadi Percy dan yang lain harus menjalankan misi menuju dunia bawah untuk mencari petir tersebut. 

Selama perjalanan, Percy harus berhadapan dengan banyak monster, seperti para Erinyes, Medusa, Chimera, dan lain-lain. Ditengah-tengah misi mereka, Percy dan yang lain bertemu dengan Dewa Ares, yang meminta bantuan mereka untuk mengambil perisainya yang tertinggal di sebuah wahana air. Percy, Annabeth, dan Grover tentunya tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya. 

Setelah membantu Ares, Percy dkk lalu melanjutkan perjalanan lagi, kali ini mereka malah terjebak dalam sebuah kasino yang membuat mereka lupa waktu. Begitu mereka tersadar, waktu sudah berlalu 5 hari, alhasil mereka hanya memiliki waktu 1 hari untuk menemukan petir asali itu. 

Mereka akhirnya tiba di LA, awalnya mereka hampir tidak berhasil masuk ke dunia bawah, namun untungnya Percy berhasil membujuk Charon supaya mau mengantar mereka. Sesampainya di dunia bawah, mereka masih harus melewati Cerberus, yang berhasil dijinakkan oleh Annabeth menggunakan bola karet merah. 

Dugaan mereka ternyata salah, petir tersebut rupanya tidak dicuri oleh Dewa Hades, melainkan oleh Dewa Ares. Bukan hanya petir asali yang dicuri oleh Dewa Ares, melainkan juga helm kegelapan Dewa Hades. Percy dan yang lainnya kemudian melarikan diri dari dunia bawah, begitu sampai di permukaan mereka sudah disambut oleh Dewa Ares. 

Begitu rencananya untuk memicu perang saudara antar Dewa gagal, Dewa Ares lalu bertekad untuk membunuh Percy. Pertarungan antara Percy dan Dewa Ares dimenangkan oleh Percy saat dia berhasil menusuk betis sang Dewa. Setelah itu Percy lalu mengembalikan helm kegelapan pada Dewa Hades dan membawa petir asali ke Olympus untuk menyerahkannya pada Dewa Zeus. 

Misi Percy akhirnya selesai, tapi apakah masalahnya berhenti sampai disana saja? Tentu tidak. Karena tepat saat hari terakhir perkemahan blasteran, Percy akhirnya mengetahui identitas sebenarnya pengkhianat yang sejak awal berada ditengah-tengah mereka. Aku gak akan beberin identitas si pengkhianat itu di sini, kalau mau tahu baca aja sendiri bukunya hehe. 

Oke lanjut ke tanggapanku tentang buku ini. Sama seperti buku Rick Riordan yang lainnya, menurutku buku ini luar biasa banget. Seperti buku Rick Riordan yang lain, buku ini juga menggunakan sudut pandang Percy, dan Uncle Rick hebat sekali dalam menulis ceritanya sehingga kesannya seolah-olah Percy sendiri yang berbicara. Alurnya sendiri santai, dan terjemahannya bagus dan tidak mengurangi unsur humor yang ada dalam buku itu. 

Hubungan antara Percy dan Annabeth sendiri juga lumayan seru untuk dibaca, mulai dari saling bermusuhan karena dua orang tua mereka musuh bebuyutan, sampai akhirnya bisa pacaran di buku kelima (ups, kespoiler deh) 

Dia melipat topi tak kasat matanya. "Dengar koknya kita sudah semestinya nggak rukun, oke? Orangtua kita, kan, bersaing.
"Kenapa?"
Dia menghela napas. "Berapa alasan yang kau mau? Ibuku pernah memergoki Poseidon bersama pacarnya di kuil Athena. Tindakan Poseidon itu sangat melecehkan. Di lain waktu, Athena dan Poseidon bersaing untuk menjadi dewa pelindung bagi kota Athena. Ayahmu menciptakan mata air asin konyol sebagai anugerahnya. Ibuku menciptakan pohon zaitun. Warga kota merasa bahwa hadiah ibuku lebih baik, jadi mereka menamakan kota itu menurut namanya.
"Wah, mereka suka zaitun ya. "Ah, lupakan saja!"
"Nah, kalau ibumu menciptakan piza itu aku bisa mengerti.
"Kubilang, lupakan!"

Hal lain yang aku suka dari buku karya Rick Riordan itu terjemahannya yang ngakak, padahal biasanya buku kalau udah di translate humornya bisa-bisa hilang, atau bahasanya malah jadi terlalu baku dan bikin gak lucu lagi, tapi untungnya penerjemah buku ini sukses besar mempertahankan humor dari buku ini, so, jempol untuk para penerjemah! 

"Bapak ini Dionysus," kataku. "Dewa Anggur."
Pak D memutar mata. "Apa kata orang zaman seka rang, Grover? Apa anak-anak berkata, 'Ya iyalah!'?" 
"I-iya, Pak D." 
"Nah. Ya iyalah! Percy Jackson. Memangnya kau pikir aku ini Aphrodite, barangkali?"

Kekurangan buku ini mungkin cuman kurangnya penjelasan untuk beberapa makhluk mitologi, jadinya pembaca yang belum mengenal dunia mitologi Yunani bakal sedikit kebingungan. Tapi overall buku bacaan ini bagus banget, apalagi buat kalian yang penasaran dengan seluk-beluk mitologi Yunani. 

Sekian review dariku, selamat membaca! 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar